Adela

Adela

Sejujurnya.

Sejujurnya, media tulisan kayak gini nih yang bisa bikin saya bercerita panjang lebar. Karena permasalahan dulu yang pernah saya cerita di awal blog ini. Iya, pendiam. Kalau depan-depanan ngobrol sama orang yang baru dikenal, paling cuman senyum-senyuman doang. Syukur-syukur kalau…

Jangan dibayangin.

Hati dan Mimpi. Salah dua komponen yang selalu jujur. Mungkin, memang itulah yang kita inginkan sebenarnya. Mimpi mimpi yang baik saja ya. Mungkin terkecuali mimpi saya yang ceritanya punya peliharaan T-Rex. Ya seneng sih, ibaratkan naik kuda aja. Kita bisa…

Tulus.

Dan hingga detik ini, masih bangga dan mengagumi Tulus. Musisi yang mengedepankan permainan kata bahasa Indonesia di setiap lirik lagunya. Saya belajar banyak dari beliau, mulai dari lirik lagunya, hingga tulisan-tulisannya di berbagai media sosial. Eh kok jadi curhat?

Mungkin.

Kalau hewan bisa bicara bahasa manusia lalu bicara ke kita di detik ini, mungkin mereka bakal bilang, “Udah dikasih akal kok masih ngeluh?” Ya namanya juga manusia…

Tinggal Pilih.

Ya kita tinggal pilih aja. Mulai nyicil dari sekarang biar nantinya tinggal nikmatin hasil atau Mulai nanti aja dan kecewa karena “kenapa gak mulai dari dulu sih?” 🙂

Sabar ya,

Sering terlintas di pikiran kalimat ini kalau dinasehatin sm orang, “sabar ya, rezeki udah diatur sama yang diatas kok”. Setelah inget kalimat itu, hati agak sedikit lebih tenang tapi makin banyak bertanya. Jadi sekarang kita harus apa? Nunggu aja? Atau…

Diam sejenak.

Ketika hidup terasa mulai berbeda. Coba diam sejenak. Lihat berbalik ke belakang. Apa kita mengarah ke sisi yang lebih baik atau sebaliknya?

Kala Tertekan.

Ada hari dimana segalanya terasa sangat menekan. Dan biasanya aksi spontan hanya hasil dari pemikiran pendek. Aneh memang.. Sebenernya, jika dipikir dalam jangka waktu ‘agak’ lama, mungkin hasilnya akan lebih kompleks. Kenapa “dia” datang hanya disaat tertekan? Dan kenapa “dia”…

Menunggu Cerita Selanjutnya.

Berjalan terus berjalan, kaki berjalan. Awalnya mungkin hanya sekedar angan-angan. Impian yang lalu lalang dalam otak. Awalnya hanya sekedar “Kamu masuk SMA ini ya..” Dan berujung “Bu, kakak diterima..” Perjalanan yang bisa dibilang tidak begitu singkat tapi juga tidak begitu…

/pen.di.am/

Satu kata yang senantiasa orang lain tuturkan untuk diri Saya ketika bertemu untuk pertama kalinya. Ntah itu pujian atau sebuah olokan. Memang berkoneksi adalah titik terendah saya dalam hal apapun. Bukan perkara tak mampu menyampaikan semua pemikiran yang mengalir di…